Kelelawar, mamalia terbang
yang paling terkenal dalam bidang navigasi serta mengejar mangsa dalam
gelap, ternyata mengubah bentuk telinga mereka dalam waktu sepersepuluh
detik untuk menjadikan pendengaran mereka lebih tajam.
Dengan sistem sonar, mereka dapat bermanuver dan mengidentifikasi mangsa dalam situasi sulit. Berfungsi sebagai antena, bentuk telinga kelelawar berfungsi kritis untuk menerima suara-suara ultrasonik.
"Kelelawar dapat merubah bentuk telinga hanya dalam waktu sepersepuluh detik. Mereka merubah telinga luar mereka untuk konfigurasi yang lebih ekstrim," ungkap Rolf Muller dari Virginia Tech.
Untuk perbandingan, Muller memberikan analogi dengan kedipan manusia. "Satu kedipan manusia dua sampai tiga kali dalam jangka waktu yang sama. Dengan mengalami perubahan bentuk, kepekaan mendengar hewan pun mengalami perubahan kualitatif," jelasnya.
Penelitian yang dilakukan oleh Virginia Tech dan Universitas Shandong mampu merekonstruksi bentuk tiga dimensi dari telinga kelelawar tapal kuda dalam jangka waktu yang pendek. Menggunakan analisis komputer dari bentuk deformasi, peneliti menemukan bahwa konfigurasi pendengaran dapat disesuaikan dengan tugas binatang tersebut. Oleh karena itu, perubahan bentuk itu menjadi salah satu cara beradaptasi binatang dalam waktu singkat.
Penelitian sebelumnya oleh Muller memberikan wawasan dalam bentuk telinga kelelawar dalam spesies yang berbeda dan mengilustrasikan bentuk telinga itu dengan cara kerja navigasi para kelelawar. (Science Daily)
Dengan sistem sonar, mereka dapat bermanuver dan mengidentifikasi mangsa dalam situasi sulit. Berfungsi sebagai antena, bentuk telinga kelelawar berfungsi kritis untuk menerima suara-suara ultrasonik.
"Kelelawar dapat merubah bentuk telinga hanya dalam waktu sepersepuluh detik. Mereka merubah telinga luar mereka untuk konfigurasi yang lebih ekstrim," ungkap Rolf Muller dari Virginia Tech.
Untuk perbandingan, Muller memberikan analogi dengan kedipan manusia. "Satu kedipan manusia dua sampai tiga kali dalam jangka waktu yang sama. Dengan mengalami perubahan bentuk, kepekaan mendengar hewan pun mengalami perubahan kualitatif," jelasnya.
Penelitian yang dilakukan oleh Virginia Tech dan Universitas Shandong mampu merekonstruksi bentuk tiga dimensi dari telinga kelelawar tapal kuda dalam jangka waktu yang pendek. Menggunakan analisis komputer dari bentuk deformasi, peneliti menemukan bahwa konfigurasi pendengaran dapat disesuaikan dengan tugas binatang tersebut. Oleh karena itu, perubahan bentuk itu menjadi salah satu cara beradaptasi binatang dalam waktu singkat.
Penelitian sebelumnya oleh Muller memberikan wawasan dalam bentuk telinga kelelawar dalam spesies yang berbeda dan mengilustrasikan bentuk telinga itu dengan cara kerja navigasi para kelelawar. (Science Daily)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar